Kamis, 10 Mei 2012

Arsitektur Yunani Kuno (3000 SM s/d 30 SM)

Yunani secara resmi bernama Republik Hellenik (Elliniki Dimokratia), adalah sebuah negara tempat lahirnya budaya Dunia Barat yang berada di Eropa bagian selatan/tenggara, terletak di ujung selatan Semenanjung Balkan, di bagian timur Laut Tengah (Mediterania).
Orang Yunani menyebut negara mereka Hellas. Nama Greece dalam bahasa Inggris diambil dari nama dalam bahasa Latin, Graecia, yang berasal dari sebuah daerah yang sekarang terletak di sebelah utara Yunani,
Sedangkan etimologi kata Yunani dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yang mengambil dari nama Ionia. Ionia adalah pesisir barat negara yang sekarang disebut Turki.

 Di daerah Yunani inilah kebudayaan Eropa pertama kali muncul, dimulai dengan peradaban "Cycladic" di kepulauan Laut Aegea sekitar 3000 SM, peradaban "Minoan" di pulau Kreta (2700–1500 SM) dan peradaban "Mycenaean Greece" di tanah utama (1900–1100 SM). 

CIRI KHAS BANGUNAN YUNANI KUNO
 
Kuil
Kuil adalah bangunan paling penting di Yunani
Umumnya menghadap timur dan berbentuk persegi panjang, beberapa berbentuk melingkar
Selalu dibangun dengan lantai yang tinggi sehingga dibuat tangga
Atap landai dibuat dari struktur kayu, penutup atap dari marmer tipis atau genteng
Sedikit jendela, cahaya umumnya masuk dari pintu dan skylight
Kuil dianggap sebagai ruang khusus/istimewa bagi dewa, hanya pendeta yang boleh masuk. Altar (tempat ritual diselenggarakan) selalu diletakkan di luar bangunan.
Umumnya terdiri dari dua ruangan. Yang kecil di bagian belakang sebagai tempat barang-barang persembahan bagi dewa. Ruang yang lebih besar (naos/cella) sebagai tempat patung dewa/dewi yang bersangkutan.
 
Teater di Epidaurus, Yunani
Teater ini dirancang oleh Polyclitus sekitar 350 SM. Mempunyai tempat duduk dari batu, sementara teater sebelumnya mempunyai tempat duduk dari kayu.
Umumnya merupakan teater terbuka dan dibuat dengan latar belakang bukit. Beberapa mencapai kapasitas tempat duduk 30.000;
Bagian tengah disebut chorus/orchestra (“tempat menari”). Ruang bagi audiens berbentuk setengah lingkaran.
■Di belakang chorus adalah panggung panjang dan di belakangnya bangunan/ruang ganti dan penyimpanan.
Barisan depan, dengan tempat duduk terbuat dari marmer, diperuntukkan bagi pendeta dan orang-orang penting.
 
KOLOM YUNANI
Ada tiga tipe atau gaya arsitektural (order) pada kolom Yunani: Doric, Ionic dan Corinthian. Perbedaan tiga tipe ini terlihat dari bentuk dan proporsi dasar (base), tubuh (shaft) dan kepala (capital) kolom.
Yunani kuno mengembangkan tiga gaya utama arsitektural, atau order, yang menentukan fasade/tampak depan kuil. Gaya Doric adalah gaya yang tertua dan paling sederhana. Gaya Ionic dan Corinthian menambahkan dasar pada kolom dan mengembangkan tema yang lebih rumit dan indah pada puncak kolom. Entablature (bagian di atas kolom) juga berbeda pada tiap gaya.



DORIC
Tipe yang paling masif/berat. Tidak mempunyai base/dasar, jadi badan kolom/shaft langsung diletakkan di atas dasar (pediment). Alur relief pada kolom ini berujung tajam
■Architrave ada yang kosong, ada yang berukiran barisan segitiga.
■Frieze juga didekorasi dengan ukiran-ukiran


IONIC
Tipe ini lebih tinggi dan lebih langsing daripada Doric. Alur relief kolom tidak tajam.
Kadang-kadang shaft digantikan oleh patung figur wanita (caryatids).
Pada capital terdapat sepasang bentuk spiral, berbentuk mirip gulungan kertas
■Architrave terdiri dari tiga bidang horisontal.
■Frieze ada yang kosong, ada yang didekorasi
■Cornice sering mempunyai dekorasi dengan barisan kotak kecil yang mirip susunan gigi dan disebut dental

CORINTHIAN
Mirip dengan Ionic
Perbedaan utama terdapat pada capital, yang sangat lebih banyak dekorasi
■Capital biasanya didekorasi oleh ukiran daun
Pada awalnya, gaya Corinthian digunakan sebagai kolom interior/ruang dalam. Namun, kemudian bangsa Yunani mulai memakai kolom Corinthian sebagai kolom eksterior, seperti pada Kuil Zeus Olympia, Athena (174 SM – 132 M).

Akropolis
Komplek bangunan suci yang terletak di puncak/ tempat tertinggi di Athena, paling atas dipakai sebagai kuil/ tempat tinggal dewa-dewi yunani.

Agora
Agora merupakan tempat umum yang dipakai untuk tempat berkumpulnya masyarakat kota, semacam alun-alun yang berfungsi sebagai pasar.

Stoa
Suatu bangunan memanjang (teras) dengan banyak tiang yang fungsinya untuk tempat masyarakat umum berteduh dari hujan ataupun panas, merupakan pasangan agora yang terbuka juga untuk menghubungkan antar bangunan